http://www.joscasino.com/
 www.joscasino.com

Kejar Kekayaan Lewat Lembur Sekaligus Dapat Penyakit

Tiap pekerja pasti pernah mengalami kondisi ketika pekerjaan menumpuk dan di saat bersamaan dikejar-kejar oleh tenggat waktu. Sebagai jalan keluar dari kondisi tersebut, sebagian orang memilih melanjutkan kerja di rumah atau ada juga yang memilih untuk lembur di kantor atau bekerja di luar jam kerja normal.

Lembur sendiri sering dijadikan sebagai salah satu jalan pintas dalam menambah penghasilan para pekerja. Tapi hati-hati, meski berpotensi memperkaya pekerja, lembur juga sering dikaitkan dengan aneka penyakit. Apalagi jika kegiatan tersebut dilakukan secara berlebihan.

kejar kekayaan lewat lembur, sekaligus dapat penyakit - alodokter

kejar kekayaan lewat lembur, sekaligus dapat penyakit - alodokter

Tanda-tanda Pekerja Teladan, Namun Rawan Jantungan

Siapa pun tahu bahwa para pekerja yang rajin lembur adalah pekerja teladan, namun waspadalah karena salah satu efek buruk yang mungkin hadir pada seseorang yang terlalu ‘rajin’ lembur adalah penyakit jantung. Gawat, bukan? Hal ini setidaknya digaungkan oleh sebuah penelitian yang melibatkan 6000 pegawai lembur. Tidak tanggung-tanggung, penelitian ini berlangsung hingga lebih dari 11 tahun.

Pada penelitian tersebut, para pekerja yang lembur selama tiga jam atau lebih tiap hari menghasilkan risiko 60 persen lebih tinggi terkena penyakit yang berhubungan dengan jantung dibandingkan yang tidak lembur. Penyakit jantung yang dibahas dalam penelitian ini mencakup penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan angina. Khusus untuk penyakit jantung koroner, masih diperlukan penelitian lanjutan mengenai seberapa lama waktu lembur yang dapat meningkatkan risikonya.

Lembur Melambangkan Dedikasi, Namun Rentan Kena Depresi

Mungkin predikat pekerja keras dan berdedikasi tinggi akan disematkan kepada mereka yang  sering lembur. Namun sayangnya, selain kemungkinan akan memperbesar risiko terkena penyakit jantung, ternyata juga dapat memperbesar risiko terkena depresi. Risiko terkena depresi bagi mereka yang bekerja 11 jam atau lebih tiap hari cenderung meningkat dua kali lipat dibandingkan mereka yang bekerja 7-8 jam per hari.

Jam kerja yang panjang bisa menguras kemampuan fisik tubuh yang kemungkinan juga berdampak kepada kinerja otak. Menurut salah seorang peneliti, jam kerja yang kelewat panjang kemungkinan akan mengikis waktu pekerja untuk menikmati waktu bersantai. Selain itu, lembur juga dapat menyebabkan seseorang mendapatkan jam tidur lebih sedikit dari yang seharusnya.

Risiko Cedera Mendera Pekerja

Berdasarkan sebuah penelitian, risiko lain yang juga mengemuka pada para pekerja yang sering lembur adalah rentan terkena penyakit dan cedera yang terkait dengan pekerjaan. Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa seseorang yang bekerja hingga 12 jam sehari terkait dengan peningkatan risiko 37 persen untuk terkena penyakit dan cedera karena pekerjaannya. Sementara bagi mereka yang bekerja minimal 60 jam tiap minggu, risiko terkena hal serupa meningkat hingga 23 persen. Adapun berbagai penyakit yang dibahas dalam penelitian tersebut antara lain diabetes, infeksi kronis, keluhan kesehatan secara umum, atau bahkan kematian.

Meski berisiko menimbulkan risiko negatif bagi pelaku, bukan berarti seseorang tidak boleh lembur. Bagaimanapun, menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan bagi tiap pekerja adalah sebuah keharusan. Setidaknya buatlah semacam rencana kerja harian atau mingguan secara terpadu untuk menghindari keterlambatan penyelesaian kerja. Ambillah pilihan lembur seperlunya saja, yaitu sebatas untuk mengejar ketertinggalan.



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed



sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren
 www.joscasino.com