Tolak ukur kecerdasan seseorang tidak hanya dinilai dari kecakapan logikanya, tetapi juga bisa dari delapan kemampuan lainnya. Kesembilan kemampuan itu disebut sebagai kecerdasan majemuk.
Teori kecerdasan majemuk pertama kali dilontarkan oleh Howard Gardner, profesor dan psikolog perkembangan dari Universitas Harvard, dalam bukunya yang berjudul Frames of Find. Dalam buku tersebut, Gardner mengemukakan bahwa setiap manusia memiliki tujuh kecerdasan berbeda yang mencerminkan berbagai cara berinteraksi dengan dunia. Dua jenis kecerdasan ditambahkan kemudian. Yuk, kenali lebih jauh mengenai sembilan kecerdasan majemuk dan bagaimana merangsang berbagai kecakapan tersebut pada si buah hati.
Kecerdasan verbal-linguistik
Artikel di situs University of North Carolina at Greensboro (UNCG) menyebutkan jika kecerdasan majemuk verbal-linguistik melibatkan kemampuan berbahasa melalui membaca, menulis, berbicara, memahami urutan dan makna dari kata-kata, serta menggunakan bahasa dengan benar. Anak yang memiliki kecerdasan ini kuat dalam bidang bahasa seperti membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, bercerita, pidato, debat, dan humor. Anda dapat merangsang kecerdasan majemuk ini pada anak dengan membacakannya cerita, meminta Si Kecil mengarang cerita, menulis dan membacakan puisi, menulis buku harian, atau berbincang tentang apa yang ia lakukan di sekolah, tulis salah satu artikel di perpustakaan daring Pennsylvania State University.
Kecerdasan logis-matematis
Masih menurut artikel di situs UNCG, kecerdasan ini menggunakan angka, matematika, dan logika untuk menemukan dan memahami berbagai pola seperti pola pikir, pola visual, pola jumlah, pola warna, dan sebagainya. Bagaimana memicu kecerdasan majemuk ini pada si buah hati? Berdasarkan artikel UNCG dan satu artikel lain, buah hati Anda bisa dilatih dengan permainan analisa, berhitung, pergi ke museum ilmu pengetahuan atau planetarium, dan lain-lain.
Kecerdasan spasial-visual
Anak dengan kecerdasan majemuk ini senang dengan bentuk, gambar, pola, desain, tekstur, dan imajinasi, tulis artikel di situs UNCG. Menurut satu artikel, kemampuan spasial-visual si kecil dapat diasah dengan menggambar, melukis, membangun sesuatu, bermain warna, bermain puzzle, dan bermain lilin-lilinan.
Kecerdasan kinestetik-jasmani
Kecerdasan ini melibatkan kemampuan dalam mengendalikan tubuh dan benda-benda, tulis artikel di situs Northern Illinois University (NIU), Menurut berbagai sumber, anak yang memiliki kecerdasan ini senang melakukan berbagai aktivitas fisik seperti naik sepeda, menari, atau olahraga. Ia juga mungkin merasa sulit duduk diam dalam waktu lama dan mudah bosan. Anda dapat membantu mengajari kecakapan ini dengan memasukkannya ke dalam les tari, les olahraga, bermain lempar dan tangkap benda, menjaga keseimbangan saat berjalan, atau bermain teater.
Kecerdasan musikal
Tidak hanya dapat memainkan alat musik atau mendengarkan lagu, berdasarkan artikel UNCG, mereka yang memiliki kecerdasan ini juga mampu memahami dan membuat melodi, irama, nada, vibrasi, suara, dan ketukan menjadi sebuah musik. Satu situs menulis jika kecerdasan majemuk yang satu ini dapat diasah dengan memberi anak berbagai pilihan jenis musik, menganalisa perbedaan suara orang dalam berbicara, mendengarkan suara alam, bermain menciptakan lagu, dan sebagainya.
Kecerdasan intrapersonal
Ini merupakan kecerdasan introspektif di mana si kecil mampu memahami diri sendiri, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri, dan menetapkan tujuan di masa depan, sebut situs dari University of Georgia (UGA). Jika kecerdasan ini menonjol pada diri buah hati, dia mungkin lebih suka bekerja sendiri, kadang-kadang menghindar dari orang lain, bijaksana, sangat intuitif, berkemauan keras, percaya diri, dan sering menjadi tempat ‘curhat’ atau berkeluh kesah, tulis situs UNCG.
Kecerdasan interpersonal
Selain intrapersonal, kecerdasan interpersonal atau keterampilan sosial juga diperlukan. UNCG menyebutkan jika kecakapan ini merupakan kemampuan untuk mendeteksi dan merespons dengan tepat suasana hati, motivasi, dan keinginan orang lain. Mereka yang mempunyai kecerdasan ini mampu bekerja, berinteraksi, dan berhubungan dengan orang lain, suka bekerja sebagai tim, memiliki banyak teman, menunjukkan empati kepada orang lain, sensitif terhadap perasaan dan ide-ide orang lain, memediasi konflik, dan mengemukakan kompromi. Menurut situs UGA, Kecerdasan interpersonal pada anak dapat diasah dengan mengajak anak bermain dengan teman sebaya, mengunjungi acara komunitas, pertemuan sosial, dan lain-lain.
Kecerdasan naturalis
Yaitu kemampuan untuk mengenali dan mengategorikan tanaman, hewan, dan benda-benda lain di alam, serta menghormati semua makhluk hidup. Dari berbagai sumber, kecerdasan majemuk naturalis pada buah hati dapat dipupuk dengan mengajarkannya nama-nama hewan, tanaman, alam semesta; mengoleksi serangga, daun, batu, kerang, dan sebagainya, mengajak anak ke alam terbuka; mengamati hewan-hewan; atau memelihara binatang peliharaan.
Kecerdasan eksistensial
Menurut berbagai sumber, kecerdasan majemuk ini mengajak buah hati mampu mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia seperti, “Apa arti hidup?”, “Mengapa kita mati?”, atau “Apa peran kita di dunia?”. Kecerdasan eksistensial lebih mengarah ke bidang filsafat.
Mengenalkan berbagai kecerdasan majemuk pada anak dapat merangsang dan meningkatkan perkembangan dirinya. Dan apabila salah satu (atau lebih) kecerdasan tampak lebih dominan, Anda dapat lebih mengasah kecerdasan buah hati dengan lebih tepat dan memudahkan mereka untuk belajar.
sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren