palingseru.com – Hampir seluruh manusia di muka Bumi ini pernah merasakan yang namanya ‘patah hati’. Nah saat mengalami hal ini, biasanya orang tidak nafsu makan. Kenapa bisa begitu ya? Tidak hanya satu orang saja yang menanyakan hal ini, kemungkinan semua orang juga.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, sudah ada pakar hubungan, Marina Pearson dan Debra Smouse, yang akan menjelaskan penyebabnya.
Marina Pearson menjelaskan ketika seseorang putus cinta akan merasa sedih atau marah, di mana hal ini bisa mempengaruhi tubuh. Sehingga nafsu makan jadi berkurang.
“Mengingat bahwa tubuh dan pikiran terhubung, sangat masuk akal jika saat kamu sedih atau marah, tubuh kamu pun akan terpengaruh,” terang Pearson, seperti dikutip TribunSumSel.com, Rabu (20/4).
“Hal pertama yang dilakukan tubuh adalah memproduksi lebih banyak adrenalin, yang akan mengalir ke seluruh tubuh dan meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh,” tambahnya.
Jika kadar kortisol meningkat, maka dapat menyebabkan meningkatkan gula darah, berkurangnya kalsium dalam tulang, depresi, tekanan darah tinggi, hilangnya masa otot, meningkatnya jumlah lemak, bahkan hilangnya fungsi kognitif.
Kondisi yang seperti ini sangat berefek pada sistem imunitas tubuh. Sementara diketahui bahwa sistem imunitas tubuh ada di dalam usus, hal inilah yang mempengaruhi nafsu makan kamu.
“Dalam situasi ini, tubuh hanya ada dalam dua kondisi, entah itu dalam ‘perbaikan’ atau dalam mode ‘istirahat’,” ujar Pearson.
Sementara itu, terdapat penjelasan lain dari Debra Smouse. Dia mengatakan, tidak adanya nafsu makan saat putus cinta dapat terjadi karena ada hubungan antara perut dan hati.
“Seolah-olah memang ada hubungan antara perut kita dan hati kita. Ketika makanan masuk melalui bibir, hal itu seakan mengirimkan rasa sakit pada tubuh. Kita merasa sangat kesulitan untuk menelan. Kita memaksa diri untuk makan sesuatu, dan di saat bersamaan nafsu makan tak ada sama sekali,” ungkap Smouse.
“Ketika kita merasa kehilangan harapan dan belum siap untuk menyembuhkan diri, kita cenderung menghindari rasa sakit lainnya. Oleh karena itu, kita memilih menjauh dari makanan,” lanjutnya.
Smouse mengatakan, saat hati seseorang terluka, masuk akal jika tubuhnya juga merasa terluka. Smouse menyarankan ketika sedang mengalami putus cinta, sebaiknya menerima kondisi secara emosional dan mental. Sehingga perasaan yang tersakiti dapat pulih dengan cepat dan siap membuka hati.
“Putus cinta memang akan menghadirkan duka dan kesedihan karena kamu kehilangan hubungan yang telah dibangun. Namun, percayalah, hati kamu akan sembuh dan akan menemukan cinta yang lain, yang mungkin lebih baik,” tutur Smouse.
sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren