http://www.joscasino.com/
 www.joscasino.com

Perempuan Lebih Terangsang pada Fantasi daripada Realita

Perempuan Lebih Terangsang pada Fantasi daripada Realita

Pria terangsang dengan memikirkan aktivitas seksual dengan seseorang yang mereka anggap menarik. Hanya dua pertiga (69%) dari wanita yang pernah memiliki fantasi erotis. Sisanya (31%) mengakui bahwa mereka tidak pernah terangsang dengan memikirkan erotisme. Mereka bahkan tidak terangsang dengan berpikir tentang pasangan mereka sendiri. Tapi ini masuk akal karena fantasi perempuan biasanya melibatkan laki-laki fiksi daripada pria sejati. Mengingat fantasi mereka tidak mencerminkan kehidupan nyata, perempuan tidak mungkin untuk menemukan gairah dan orgasme secara mudah dengan kekasih di kehidupan nyata.

Kita perlu membedakan antara rangsangan umum  dan fokus mental pada erotisme eksplisit yang terlibat dalam mencapai orgasme. Misalnya, payudara wanita dapat menyebabkan gairah pada laki-laki tapi tidak orgasme. Jika tidak maka seorang wanita cukup menunjukkan payudaranya pada seorang pria dan bukan melakukan hubungan seksual.

Payudara berhubungan semata-mata dengan wanita sehingga mereka secara alami menarik terutama di mana ada variasi payudara diantara perempuan yang berbeda. Jika saat seorang pria melihat payudara wanita dikaitkan dengan seks maka payudara juga menjadi terkait dengan peluang seksual. Daya tarik akan ukuran, tekstur dan tampilan bagian dari tubuh adalah sesuatu yang sangat tidak dikenal seorang wanita. Perempuan tidak memiliki daya tarik yang sama pada anatomi laki-laki.

Dari perspektif fantasi, seorang wanita bisa membayangkan terlibat dalam aktivitas seksual nyata dengan orang asing. Tapi dalam kehidupan nyata seorang wanita tidak memiliki dorongan seks sehingga ia tidak terangsang oleh gagasan ‘melakukan sesuatu seksual’ dengan orang lain melainkan gagasan ‘sesuatu yang seksual dilakukan padanya’. Hal ini mungkin menjelaskan kepasifan perempuan bahkan jika mereka mendapatkan orgasme.

Kemampuan seorang wanita untuk terangsang bergantung pada penghargaannya akan dorongan seks pria dan gagasan bahwa seorang pria terangsang. Mekanisme gairah tidak langsung ini bergantung pada fungsi otak yang lebih tinggi tentang menghubungkan penyebab dengan efek.

Wanita lebih lambat untuk bergairah dengan kekasih karena fokus lebih pada menerima rangsangan bawah sadar (klitoris dan penetrasi) dari kekasih jauh lebih halus (tidak langsung) daripada mekanisme menggunakan fantasi sadar. Semakin halus rangsangan untuk menikmati ide penetrasi dengan kekasih selama aktivitas seksual hanya menjadi efektif setelah seorang wanita cukup dewasa (di atas usia tiga puluh lima) untuk menjadi responsif dengan kekasih (jika dia si wanita memiliki ereksi klitoris saat ia bertambah usia dapat membantu memfasilitasi orgasme).



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed



sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren
 www.joscasino.com