http://www.joscasino.com/
 www.joscasino.com

Lakukan 7 Langkah Ini untuk Memulihkan Diri dari Hubungan Cinta yang Kandas

Hubungan cinta yang kandas, seperti perceraian atau putus cinta, kerap menyisakan duka. Ketika kita telah memutuskan untuk menikahi orang yang dicintai, tidak ada bayangan maupun harapan untuk bercerai suatu hari nanti. Bahkan ketika saatnya kamu mengambil pilihan untuk bercerai atau putus, kamu tetap merasa kehilangan.

Bagi sebagian orang, rasa duka akan pulih dengan sendirinya seiring waktu dalam memperbaiki diri dan menata hidup kembali.

Lakukan 7 Langkah Ini untuk Memulihkan Diri dari Hubungan Cinta yang Kandas - Alodokter

Jadi jangan khawatir karena di sini masih ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan agar kehidupan cintamu bersinar lagi setelah hubungan cintamu kandas.

Resapi perasaan sedihmu untuk siap bangkit!

Tidak ada salahnya merasa sedih, kehilangan dan perasaan emosional lainnya karena hal itu manusiawi. Penting untuk mengakui dan meresapi emosi yang melingkupi dirimu setelah bercerai. Dengan begini, nantinya kamu bisa menjadi lebih dewasa dan siap bangkit menapaki hari baru yang lebih baik. Berikan waktu bagi dirimu sendiri untuk berduka, merenung, berpikir, dan menemukan pasangan baru, tapi meski begitu, jaga dirimu agar tidak berlarut-larut di dalam keterpurukan.

Nikmati kesendirianmu untuk introspeksi diri sendiri. Tidak perlu terburu-buru mencari pengganti si Dia. Sebagian orang siap untuk memulai hubungan baru pasca bercerai setelah dua bulan, sementara sebagian lainnya mungkin bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Jalani peran barumu dengan sabar

Bila hubunganmu dengan si Dia telah berlangsung lama, mungkin dia telah benar-benar masuk ke dalam hidupmu, bahkan hingga mengatur dan mengambil alih sebagian aspek hidupmu. Kini dia telah pergi dan meninggalkan kekosongan yang harus kamu isi.

Tugas, tanggung jawab, perhatian kepada anak maupun aspek lainnya yang dulu kalian lakukan secara bersama, sekarang harus kamu lakukan sendiri. Wajar bila kamu melakukannya dengan tidak sempurna. Bersabarlah, kamu tidak harus menjalani semua sendirian. Jangan ragu untuk meminta dukungan dan bantuan dari orang-orang terdekatmu, misalnya berbagi tugas rumah tangga dengan anak.

Jadilah dirimu sendiri

Bebaskan dirimu untuk menjalani hari-hari baru. Lakukan apa yang bisa membuatmu bahagia dan merasa menjadi dirimu seutuhnya, sesuatu yang mungkin ketika bersama mantan tidak bisa kamu lakukan. Kenakan pakaian yang ingin kamu pakai, nikmati makanan yang ingin kamu makan, lakukan olahraga yang kamu ingin lakukan, kunjungi tempat yang kamu inginkan, potong rambut sesuai seleramu, serta tetapkan nilai-nilai keyakinanmu dan lebih menghargai pendapat sendiri.

Kamu tidak perlu menjadi orang lain. Jadilah diri yang kamu inginkan dan perbaiki dirimu agar lebih positif, misalnya menjadi orang yang tidak egois, menjadi lebih kalem, tidak kasar, lebih produktif, dan sebagainya. Lakukan tindakan yang selaras dengan pikiran. Langkah ini dapat membantumu dalam mengurangi tekanan emosional.

Sayangi diri sendiri dan orang-orang terdekatmu

Murung, berpikir negatif, dan terbebani dengan tuntutan hanya akan membuat hidupmu tidak tenang. Sayangi dan hargai dirimu dengan berpikir bahwa kamu layak hidup bahagia.

Kamu juga perlu menyayangi dan menghargai orang lain. Sejatinya, manusia bisa merasa lebih bahagia, lebih hangat, hidup lebih lama, serta merasa bermakna bila mencintai dan dicintai. Cinta tidak harus kepada pasangan saja. Kamu masih bisa berbagi cinta dan kasih sayang kepada anak, orang tua, saudara, atau sahabatmu. Belajarlah untuk berhubungan baik dengan orang-orang di sekitar. Tidak ada salahnya untuk mendengarkan apa yang mereka ingin sampaikan dan berikan tanggapan secara positif.

Lupakan masa lalu

Memori masa lalu bisa saja terngiang-ngiang kembali dan hal itu wajar. Yang perlu kamu lakukan adalah menyikapinya dengan bijaksana. Katakan kepada dirimu untuk bangkit! Masa lalu yang kelam dan sesuatu dari masa lalu yang harus kamu rahasiakan pada dunia justru bisa membuatmu sengsara. Jangan buang energimu untuk membenci dan mengutuk masa lalu atau terbuai pada nostalgia memikirkan mantan. Lepaskan bebanmu dan lupakan dia.

Ketika tidak sengaja mengingat masa lalu, alihkan perhatianmu pada hal-hal yang menyenangkan dan bermanfaat bagi dirimu yang sekarang. Daripada mengatakan bahwa hari ini merasa sedih, lebih baik katakan bahwa hari ini kamu punya sesuatu yang berguna untuk dikerjakan.

Lakukan hal-hal baru

Sebagian orang yang telah menjalani komitmen cinta untuk waktu lama dan kemudian kandas, hubungan asmara yang baru bisa terlihat menakutkan. Untuk menyingkirkan perasaan trauma itu dan mempersiapkan dirimu untuk menerima orang lain sebagai pasangan baru, keluarlah dari zona nyaman. Perbanyak teman, termasuk dengan wajah-wajah baru, dan lakukan hal-hal baru.

Berkencanlah saat kamu sudah siap

Menurut seorang konsultan perceraian, sebagian orang memilih untuk menikah lagi demi membuktikan sesuatu kepada mantannya. Hal ini benar-benar tidak sehat untukmu dan pasanganmu yang baru. Pikirkan perasaan pasanganmu yang baru. Bayangkan saja, bagaimana bila pasanganmu menikahimu hanya untuk pembuktian kepada mantan? Bila kamu tidak mau, maka jangan lakukan hal itu pada orang lain.

Lebih baik kamu jalani masa lajang ini untuk mengeksplorasi hidupmu dibandingkan jika menjalin hubungan baru hanya agar tidak sendirian. Berkencanlah bila kamu sudah siap membuka hati dan menerima kehadiran orang lain di dalam hidupmu.

Bila kamu merupakan orang tua tunggal, jangan serahkan keputusan untuk berkencan kepada anak-anakmu. Berkencanlah bila kamu sudah siap dan menginginkannya. Memang sewajarnya bagi orang tua tunggal untuk mengkhawatirkan dampak yang bisa terjadi kepada anak-anak. Oleh karena itu, jangan sembarangan memilih pasangan karena orang ini nantinya akan membina hubungan serius jangka panjang denganmu dan anak-anakmu. Dan bila kamu sudah menemukan orang yang tepat, perkenalkanlah dia kepada anak-anakmu secara bertahap dan jangan terburu-buru.

Anakmu mungkin akan memberi penolakan pada pasangan barumu. Hal itu wajar dan alasannya pun rumit. Anak merasa memiliki dirimu, merasa rumah adalah daerah kekuasaannya, sehingga dia bersikap protektif terhadapmu dari pasangan barumu yang menurutnya adalah orang asing. Selain itu, anakmu mungkin telah terbiasa dengan ayahnya atau anakmu takut pasangan barumu akan menyulitkanmu dan mengambil waktumu. Bicarakan dengan anak tentang kebaikan pasangan barumu dan hapuskan kekhawatiran anak dengan menunjukkan bahwa yang dia takutkan hanya bersifat sementara. Mintalah pasanganmu untuk mengajaknya berjalan-jalan atau sekadar meluangkan waktumu berdua saja dengan anak tanpa mengajak pasangan barumu, dan sebagainya.



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed



sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren
 www.joscasino.com