Konflik dalam rumah tangga sudah biasa terjadi. Hal ini bisa menjadi bumbu penyedap atau justru merusak keharmonisan pernikahanmu. Nah, agar pertengkaran tersebut tidak berdampak negatif, disarankan untuk melakukan 5 hal ini saat beradu argumen dengan pasangan.
Intinya, jangan menuruti hawa nafsu untuk marah saat bertengkar. Tetap tenang adalah kunci untuk mengarahkan pertengkaran ke jalan yang baik. Lagipula, beradu argumen dengan penuh emosi tidak baik bagi kesehatan, lho!
Mulailah dengan pujian. Mungkin sulit bagi kamu untuk mengatakan kelebihan pasanganmu ketika sedang diselimuti amarah. Namun percayalah, hal ini bisa memberi efek baik untuk pertengkaran yang kalian alami. Sebagai contoh, jika kamu tidak suka jika dia selalu pulang larut malam karena bekerja, kamu bisa mengatakan, “Aku tahu kamu seorang yang pekerja keras dan berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaanmu. Aku juga tahu kamu melakukan semua hal ini demi keluarga kita.”
Setelah mengucapkan kalimat tersebut dengan intonasi suara yang positif, kamu bisa mulai mengutarakan keinginanmu seperti berkata, “Tapi aku khawatir dengan kondisi kesehatanmu dan lagipula kita sudah jarang berkomunikasi. Aku dan anak-anak di rumah juga membutuhkanmu. Jadi aku pikir, mungkin ada baiknya jika kamu pulang sesuai dengan jam kerjamu atau tidak perlu ikut pergi bersama dengan teman-teman usai jam kantor jika hal tersebut tidak terlalu penting. Bagaimana menurutmu?”
Percakapan seperti ini lebih bisa menghasilkan hal yang positif ketimbang diawali dengan kalimat penuh amarah.
Gunakan suara yang lembut. Nada atau intonasi suara saat berargumen sangat menentukan akan dibawa ke mana pertengkaran kalian. Jika kamu berbicara dengan nada tinggi, kemungkinan perkataanmu untuk didengar lebih kecil, tapi malah bisa memanaskan suasana. Jika pasanganmu memakai nada tinggi, cobalah untuk tetap menanggapinya dengan suara tenang. Merendahkan volume suara kemungkinan bisa membuat orang lebih fokus membicarakan topik permasalahan. Sebaliknya, suara lantang bisa membuat orang emosi hanya dengan mendengar nada tersebut.
Tidur dalam keadaan marah. Beredar pemikiran di masyarakat yang mengatakan bahwa jangan pernah membiarkan pasanganmu marah saat tidur. Namun, menurut beberapa ahli, tidur dalam kondisi kesal sering kali menghasilkan dampak yang baik. Hal ini memungkinkan dirimu dan pasangan untuk menjernihkan pikiran dan tidak berdebat dalam kondisi marah. Menurut beberapa penelitian, kurang tidur juga bisa membuat konflik sulit untuk diselesaikan. Setelah kondisi fisik dan mental sudah segar, kamu bisa mulai membahas masalah yang terjadi di antara kalian.
Cobalah untuk lebih spesifik. Hindari penggunaan kata selalu atau tidak pernah, karena dua hal ini terkesan menggeneralisasi. Padahal, belum tentu dia selalu melakukan hal tersebut. Jadi lebih spesifiklah dengan yang ingin kamu ungkapkan, seperti berkata, “Aku rindu sekali pergi berdua dan makan malam bersamamu” ketimbang berkata, “Kamu tidak pernah punya waktu untuk keluarga.”
Berikan sedikit sentuhan. Ketika sedang bertengkar, coba, deh, untuk memberi sentuhan kepada pasangan seperti memegang tangannya atau memeluknya, lalu lihat reaksinya. Menurut sebuah studi, sebuah sentuhan bisa menurunkan kadar stres dan memberi efek menenangkan. Sentuhan juga kerap dapat menyelesaikan masalah ketika hal-hal di atas tidak berhasil menghasilkan efek positif.
Tidak ada pernikahan yang sempurna. Oleh karena itu, selalu ada konflik di dalamnya. Namun ingat, jangan sampai kamu dan pasangan selalu berakhir dengan permasalahan yang sama.
sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren