Sejak tahun kemarin, buku mewarnai untuk dewasa sudah mulai menghiasi rak-rak beberapa toko buku. Mulai dari gambar batik, pemandangan, kota, hingga abstrak. Dalam promosinya, masing-masing buku mewarnai mengklaim sebagai terapi seni dan dapat membantu dalam meredakan stres. Tapi, benarkah?
Terapi seni sendiri sebenarnya adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengembalikan atau memperbaiki kesehatan mental, emosi, dan fisik seseorang dengan menggunakan proses menghasilkan hasil karya kreatif. Pasalnya, melakukan kegiatan kreatif dipercaya dapat membantu seseorang dalam mengekspresikan diri, meredakan stres, mengendalikan perilaku, meningkatkan kemampuan interpersonal, serta kesadaran diri. Dalam prosesnya, terapi seni dilakukan dengan memadukan seni visual, psikoterapi, dan kegiatan kreatif yang disertai dengan konseling.
Jika memang buku mewarnai untuk dewasa ini termasuk ke dalam terapi seni, maka buku ini mungkin memiliki manfaat yang cukup bagus untuk mengurangi stres. Misalnya saja dalam hal pemilihan warna. Pemilihan warna dapat membantu seseorang dalam mengekspresikan perasaan seseorang, serta menunjukkan situasi psikologis seseorang pada saat itu.
Selain itu, buku mewarnai untuk dewasa juga bisa menjadi salah satu bentuk distraksi (pengalih perhatian) terhadap perasaan negatif yang sedang dirasakan. Salah satu contohnya adalah perasaan sedih. Melakukan hal yang dapat mengalihkan perhatian atau pikiran, sebenarnya akan lebih bagus dibandingkan meluapkan perasaan sedih tersebut. Karena, ketika seseorang mulai mewarnai, maka perlahan pikiran akan mulai terfokus pada apa yang dikerjakan. Misalnya, dia fokus dalam pemilihan warna dan metode pewarnaan yang ingin dilakukan.
Benarkah Buku Mewarnai Untuk Dewasa dapat Menenangkan Pikiran?
Dalam promosinya. produsen buku mengklaim bahwa buku mewarnai untuk dewasa merupakan salah satu jenis terapi seni. Kenyataannya, masih diperlukan lebih banyak penelitian lagi mengenai manfaatnya. Dan sebagian ahli justru berpendapat bahwa buku mewarnai ini bukanlah satu media yang dapat dijadikan pereda stres atau penenang pikiran.
Misalnya saja, jika buku mewarnai untuk dewasa dianggap sebagai sarana meditasi atau menenangkan pikiran, maka hal ini dirasa kurang tepat. Karena meditasi dan mewarnai memiliki dua konsep yang berbeda. Meditasi merupakan suatu kegiatan sederhana di mana Anda duduk dan melepaskan beban pikiran dengan berfokus mengatur alur alami napas Anda. Seperti menghirup relaksasi saat mengambil napas, dan membuang stres atau beban saat membuang napas. Hingga saat ini, masih belum bisa dikatakan bahwa mewarnai dapat menjadi sarana meditasi. Bahkan, mewarnai untuk dewasa bisa menimbulkan stres lainnya, karena sebagian orang akan sangat memikirkan warna dan teknik apa yang digunakan untuk mewarnai.
Selain itu, seorang ahli juga berpendapat bahwa buku mewarnai untuk dewasa dianggap sebagai terapi seni atau pun meditasi dirasa kurang tepat. Pasalnya, meski setelah mewarnai seseorang dapat merasa lebih baik, tetap saja mewarnai dan terapi seni atau meditasi memiliki konsep yang berbeda, dan tidak ada interaksi di dalamnya. Sebagai makhluk sosial, manusia akan membutuhkan orang lain untuk sembuh dari stres, serta merasa lebih baik. Dan pada prosesnya, terapi seni biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional, sehingga terdapat interaksi di dalamnya. Berbeda dengan mewarnai yang hanya melibatkan ekspresi visual yang kreatif.
Maraknya buku mewarnai untuk dewasa di pasaran mungkin cukup menarik perhatian dan rasa ingin tahu. Meski benar atau tidaknya buku ini dapat meredakan stres masih memerlukan lebih banyak penelitian, tentu tidak ada salahnya jika Anda ingin mengikut tren. Selama, kegiatan ini tidak merugikan dan dirasa dapat menjadi salah satu media hiburan di waktu senggang.
sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren