Biduk Rumah Tangga Pria Biseks
Pasangan muda itu diliputi kebahagiaan. Seminggu yang lalu, mereka mendapatkan anugrah berupa kelahiran seseorang anak. Seseorang bayi tampan berkulit putih. Saat lahir berat badanya 3,5kg dan panjangnya 50 cm. Kelahiran bayi itu sudah di tunggu cukup lama, semenjak pernikkahaan mereka 5 tahun yang lalu.
Si suami adalah seseorang menejer di perusahaan Bumn yang bergerak di pertambangan emas. Sebut saja namanya Roy. Sedangkan istrinya, dosen diperguruan tinggi swasta di wilayah jakarta. Sebut namanya Ida. Mereka satu almamater, di peguruan tinggi yang saat ini istrinya mengajar. Usia Roy lebih tua sekitar 5 tahun.
Malang tidak dapat ditolak. Kebahagian itu hanya bertahan sebentar. Dua bulan setelah kelahiran anak mereka, sikap Roy berubah 190 derajat. Oriental seksualnya kambuh. Sebenarnya sejak mereka masih pacaran, Ida mengetahui bahwa suaminya kenderungan suka sama jenis. Tetapi saat itu, Roy berhasil meyakinkan diirinya, ia bakalan sembuh meningkah dengan dirinya. Dan itu juga bisa dibuktikanya, selama menjalani pernikahan sebelum anak mereka dilahirkan. Roy berhasil menjahui teman-teman cowoknya, yang memiliki kecenderungan orientasi seksual yang sama dengan dirinya.
Perubahan sikap suaminya sangat terasa. Yang dulunya pulang tepat waktu, saat itu mulai pulang larut dengan berbagai macam alasan. Anaknypun sudah tidak di gendong dan di sayang lagi. Idapun tidak pernah di jamaknya. Saat dirumah iya sibuk dengan dirinya sendiri. Asyik dengan lektopnya untuk browsing di internet. Bahkan saat libur weekend, ia sering pergi keluar kota dengan alasan ada tugas diluar kantor.
Kecurigaan Ida semakin menjadi. Roy suka berlama-lama dandan, saat berangkat kekntor maupun pergi keluar kota. Saat berada dirumah, ponselnya selalu dikantonginya. Sering juga, ia seperti sembunyi-sembunyi saat terima telepon dari seseorang.
Kecurrigaan Ida terbukti, suatu kali ponselnya ketingalan. Banyak layanan berita elektronik yang masuk, berasal dari temen-temen cowoknya. Berisi kata-kata mesra dan cabul. Meski telah menduga sebelumnya, tak ayal Ida menjadi sock berat. Ia menangis sesenguggukan.
Malam itu, Roy baru sampai rumah, Ida taktahan untuk bertanya dan mengintrogasinya. “Kamu sudah kembali kemasa lalumu ya”? Tanya Ida sambil sembara menangis. “Maafin aku ma” ujarnya sambil memeluk Ida. Roy mengakui.
Winda berusah menepis pelukan suaminya itu, sepertinya ia belum bisa memaafkan perbuatan suaminya. Dikiranya Roy sudah sembuh dan tidak mengulangi perbuatanya di masa lampau. Ternyata harapan, tingal harapan. Ketika Ida menghampiri anaknya yang sedang tidur, suaminya mengikutinya. “Aku janji mulai malam ini tidak akan berhubungan dengan mereka lagi,” Kata Roy merajuk.
Sejak kejadian itu, Roy berusaha memperbaiki hubungan dengan istrinya dan anaknya. Ia pun tidak pernah pulang telat lagi. Disaat libur waktunya di hususkan untuk keluarganya. Terkadang di ajaknya anak dan istrinya jalan-jalan dan berlibur. Sesekali nginap dihotel. Idapun sudah percaya akan keseriusan suaminya untuk bisa sembuh. Keluarga itu kembali harmonis dan bahagia. Anaknya tumbuh sehat dan terlihat akan menjadi anak yang agresif dan pintar.
Kebahagiaan dan keharmonisan itu, hanya bisa direguk Ida sekitar enam tahun. Menjelang anaknya bersekolah di SD, prilaku Roy kambuh lagi. Kali ini lebih parah. Pulangnya selalu larut bahkan kadang tidak pulang. Semua perkataan Ida sudah tidak dikupbris lagi ke dokter ahli dan psikiater, di tolaknya. Bahkan, ia sampai berani membawa temen kencan cowoknya untuk menginap dirumahnya.
Merasa sudah tidak dianggap lagi, kemudian Ida memutuskan untuk pulang kampung. Ia mengajak anaknya sekolah dirumah orang tuanya. Sesekali Roy masih menghubunginya. Meski Ida tidak pernah bercerita , tapi ibunya sudah mengetahui permasalahnya. Sering Ida menangis dalam kesendirinya. Kadang teringat perkataan almarhum ayahnya. Saat itu ayahnya menasehatinya, agar untuk memikirnya mau menikah dengan Roy. Mungkin ayahnya sudah mengetahui dari glegat dan tingkah laku Roy. Seandainya ia tidak tergesa-gesa mengambil keputusan.
Tingkah laku Roy semakin mengila. Saat sekarang., cowok pasangan itu sudah tingal serumah dengan Roy. Terkadang bergantian Roy menginap di apertemen cowok kencanya itu. Mereka seperti layaknya sepasang suami istri yang tak terpisahkan. Omongan-omongan bisikan tetangga, sudah tidak mereka perdulikan lagi.
Ida menyadari kenyataan pahit itu, Ida berinisiatif untuk menggugat cerai suaminya. Tetapi Roy selalu berkilah dan berusaha agar Ida mengurungkan niatnya untuk bercerai. Mungkin agar setatusnya masih jelas. Sebagai seseorang suami dan ayah seseorang anak.
Seksualitas tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, kendati dinegara masih tabu untuk dibicarakanya. Belakangan ini kasus penyimpangan seksual justru semakin lebih marak dan banyak menjadi buah bibir, tapi jarang dibahas secara ilmiah.
Manusia tidak selamanya lurus dan normal, karena pasti ada saja kecenderungan tidak normal. Salah satu ketidaknormalan manusia dapat dilihat prilaku seksual pada dirinya. Kelainan seks terjadi pada batin atau kejiwaan seseorang. Namun begitu, secara fisik mereka sama dengan orang-orang normal lainya.
Bentuk-bentuk penyimpangan seks, tidak selamanya di tolak oleh lingkungan masarakat di sekitarnya. Ada wilaya tertentu yang melegalkan ketidaknormalan aktivitas yang terjadi. Namun adapula penolakan secara tegas setiap bentuk kelainan seks.
Untuk mengobati kelainan aktivitas seks diperlukan sesuatu bimbingan konseling yang baik, dukungan orang-orang terdekat, dan peran serta masarakat untuk memberantas segala bentuk penyimpangan seks.
Baca juga berita kesehatan seksualitas pria: Kumpul Kebo
sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren