http://www.joscasino.com/
 www.joscasino.com

9 Fakta Penularan Cacing Kremi pada Anak yang Wajib Diwaspadai

Infeksi cacing kremi bersifat menular, terutama pada anak-anak usia sekolah. Sayangnya, masih banyak yang belum diketahui oleh orang tua perihal penanganan infeksi ini.

Infeksi cacing kremi disebut juga oxyuriasis atau enterobiasis yang pertama-tama terjadi di dalam usus. Meski terjadi di dalam tubuh, penyebaran telur-telur cacing kremi tetap bersifat menular karena dapat hidup dalam waktu lama di permukaan suatu benda di luar tubuh.

cacing kremi-alodokter

Sebagai orang tua, kita harus senantiasa memerhatikan kondisi yang dialami anak sebagai tindakan antisipasi awal. Setidaknya terdapat 10 hal yang perlu diwaspadai seputar penularan cacing kremi.

Anus Gatal sebagai Ciri-ciri Utama Mengalami Cacingan

Cacing kremi dewasa akan meninggalkan usus dan bertelur di sekitar kulit anus. Proses inilah yang menjadi pemicu rasa gatal yang menyebabkan anak susah tidur dan resah. Tetapi sebagian anak bisa jadi tidak merasakan gejala apa pun saat terinfeksi. Selain rasa gatal pada anus, kulit dengan ruam merah dan iritasi pada sekitar anus, serta adanya cacing kremi pada tinja adalah gejala-gejala lain dari infeksi ini.

Cuci Sprei Secara Teratur, Terutama yang Dipakai Bersama

Umumnya cacing kremi betina bertelur saat orang yang terinfeksi sedang tidur di malam hari. Selain itu, telur cacing kremi dapat bertahan hingga 2-3 minggu pada sprei dan permukaan lain. Oleh karenanya, penting untuk mencuci sprei secara terpisah dan menggunakan air hangat. Mencuci pakaian, sprei, handuk secara bersamaan dengan mesin cuci berisiko membuat infeksi menyebar. Setelah dicuci dengan air hangat, jemur di bawah sinar matahari yang terik.

Kuku Pendek dan Terawat Lebih Baik

Telur cacing kremi paling sering bersembunyi di balik kuku yang panjang. Infeksi cacing kremi pada anak dapat tersebar terutama melalui kuku tangan anak yang menggaruk kulit di sekitar anus, kemudian masuk ke mulut. Oleh karenanya, selain menjaga kuku tetap pendek, hindari menggaruk kulit sekitar anus dan hindari menggigiti kuku.

Hindari Bertukar Pakaian dan Handuk, Terutama Celana Dalam

Selain dari kuku tangan, penyebaran infeksi cacing kremi juga dapat terjadi melalui pakaian dan handuk yang terkontaminasi. Oleh karenanya, hindari berbagi handuk mandi, juga pakaian, apalagi celana dalam. Telur-telur cacing dari orang yang terinfeksi bisa saja masih ada di sana.

Penularan Cacing Kremi Jarang Terjadi di Kolam Renang

Jika memang telur cacing dapat bertahan lama di luar tubuh manusia, bagaimana keamanan kesehatan di kolam renang umum untuk anak? Kabar baiknya, infeksi cacing kremi lebih tidak berisiko menyebar di dalam kolam renang. Selain dilindungi oleh klorin, kalaupun ada telur cacing, jumlahnya tidak signifikan dibandingkan banyaknya volume air di dalam kolam renang.

Cacing Kremi Tidak Menular Melalui Hewan

Anda tidak perlu khawatir dan menduga-duga apakah hewan piaraan Anda adalah penyebab penularan infeksi. Cacing kremi E. vermicularis hanya dapat hidup dalam tubuh manusia dan bukan pada hewan.

Komplikasi Berbahaya

Infeksi cacing kremi pada anak perempuan dapat menyebar dari anus ke vagina dan menyebabkan keluarnya cairan abnormal vagina. Infeksi ini bahkan dapat menyebabkan infeksi kulit jika rasa gatal menyebabkan si Anak terus menggaruk kulit di sekitar anusnya. Jika terdapat banyak cacing kremi dalam usus, infeksi ini juga dapat menyebabkan sakit perut dan mual. Pada sebagian kasus, infeksi cacing kremi dapat menyebabkan tubuh kehilangan nutrisi dan mengalami penurunan berat badan, infeksi kandung kemih, vaginitis (radang vagina), endometritis (radang lapisan rahim), dan infeksi lain.

Kelompok Usia yang Paling Berisiko

Infeksi cacing kremi paling sering terjadi pada:

  • Anak balita dan anak usia sekolah yang berusia di antara 5-10 tahun, terutama yang dititipkan di tempat penitipan anak.
  • Anggota keluarga dari anak yang terinfeksi.
  • Orang yang mengasuh anak yang terinfeksi.
  • Anak yang tinggal bersama banyak orang di suatu tempat.
  • Anak yang tumbuh dalam keluarga yang tidak menerapkan kebiasaan sehat, seperti mencuci tangan secara teratur.

Waspadai jika anak Anda berada dalam salah satu dari kondisi di atas.

Sebaiknya Anak Tidak Mandi Bersama

Anak Anda yang masih kecil sering mandi bersama teman, tetangga, atau teman di tempat penitipan anak? Sebaiknya hindari anak mandi bersama, apalagi berbagi bak mandi dan handuk. Mandi bersama di bawah pancuran lebih direkomendasikan untuk meminimalkan penularan infeksi cacing kremi.

Cacing kremi dapat ditangani dengan obat cacing yang dijual bebas. Agar infeksi tidak datang kembali, penting untuk menjaga kesehatan pribadi dengan hal-hal sederhana, seperti mencuci tangan secara teratur (terutama setelah buang air besar), mengganti popok dan bermain, serta sebelum mengolah makanan. Mandi tiap pagi dan berganti celana dalam setiap hari dapat membantu menghilangkan sebagian besar cacing kremi. Selain itu, telur cacing kremi ini sensitif terhadap sinar matahari. Oleh karenanya, biarkan  ruangan dalam rumah Anda mendapat sinar matahari yang cukup.



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed



sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren
 www.joscasino.com