Minyak kelapa sawit seperti tidak bisa hilang dari dapur masyarakat Indonesia. Minyak ini memiliki manfaat dan mudarat yang perlu Anda ketahui.
Di Indonesia, minyak kelapa sawit biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Tak hanya untuk urusan masak-memasak, minyak yang diperoleh dari buah pohon kelapa sawit ini juga dimanfaatkan dalam bidang industri. Yaitu untuk pembuatan kosmetik, sabun, pasta gigi, lilin, pelumas, dan tinta. Dan ternyata, minyak yang sering kali disebut sebagai minyak sayur ini mengandung lemak jenuh dan tak jenuh, vitamin E, beta-karoten, serta diduga memiliki efek antioksidan.
Kelebihan minyak kelapa sawit
Minyak kelapa sawit tidak hanya bermanfaat untuk goreng-menggoreng. Ada pula beberapa khasiat lain dari minyak kelapa sawit, meski kebenarannya masih harus dibuktikan dengan penelitian lebih lanjut.
Mengatasi kekurangan vitamin A
Menurut beberapa bukti, menambahkan minyak kelapa sawit ke dalam makanan anak-anak dan ibu hamil diduga dapat mengurangi risiko kekurangan vitamin A. Namun ada dosisnya, yaitu 2 sendok makan per hari untuk anak-anak kurang dari 5 tahun, 3 sendok makan per hari untuk orang dewasa dan anak-anak di atas usia 5 tahun, dan 4 sendok makan per hari untuk wanita hamil.
Perlindungan otak
Dalam sebuah studi, peneliti menemukan bahwa tocotrienol (jenis vitamin E yang ditemukan secara alami dalam minyak kepala sawit), diduga dapat melindungi otak dari perkembangan lesi pulpa alba (lesi materi putih) dan kelainan yang terlihat atau terdeteksi pada tes pencitraan otak. Lesi pulpa alba dianggap sebagai manifestasi penyakit pembuluh darah serebral (otak), sebagai gambaran berbagai derajat penuaan saraf dan kerusakan jaringan otak. Terlihatnya lesi pulpa alba dalam suatu tes otak sering kali menjadi pertanda meningkatnya risiko stroke, penyakit Alzheimer, dan penyakit Parkinson pada seseorang.
Kekurangan minyak kelapa sawit
Walaupun katanya memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh, minyak kelapa sawit juga sering kali diduga menjadi biang kerok munculnya kolesterol dalam darah dan penyakit lain.
Penyakit jantung
Minyak kelapa sawit tinggi akan lemak jenuh. Mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dapat menaikkan kadar kolesterol dalam darah. Terlalu banyak kolesterol jahat LDL dapat menyebabkan penumpukan lemak di arteri. Akibatnya, aliran darah ke jantung dan otak terhambat, hingga akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Menurut salah satu penelitian, peningkatan konsumsi minyak kelapa sawit di negara-negara berkembang ada hubungannya dengan tingkat kematian akibat penyakit jantung koroner. Selain itu, menurut studi lain, mengganti minyak kelapa sawit dengan minyak sayur polyunsaturated nonhydrogenated diduga bisa mengurangi risiko terkena serangan jantung.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk menghindari atau membatasi pemakaian dan konsumsi sumber lemak dari minyak sawit. Dianjurkan hanya sekitar 7% lemak jenuh dari total kalori harian yang boleh masuk ke dalam tubuh, atau kurang dari 14 gram lemak jenuh tiap 2.000 kalori per hari.
Racun
Akrolein adalah produk beracun dan berbau busuk hasil pemecahan minyak. Sebuah studi mengungkapkan bahwa minyak kelapa sawit yang sudah pernah digoreng akan mengandung akrolein, walaupun jumlahnya tidak sebanyak pada minyak biji bunga matahari.
Nah, agar jantung tetap sehat, yuk mulai kurangi dan batasi pemakaian minyak kelapa sawit
sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren