Palingseru.com – Kemelut di kawasan laut china selatan kini semangkin memanas, insiden kapal patroli laut Indonesia yang menagkap kapal pencuri ikan milik China sempat dihalang halangi oleh kapal patroli laut milik China ketegangan di lautan waktu itupun sempat memanas, tapi kapal pencuri ikan milik China tetap bisa diamankan oleh kapal patroli Indonesia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti marah bukan kepalang. Upaya penangkapan terhadap para pencuri ikan di laut Indonesia mendapatkan adangan dari Angkatan Laut China, dia langsung menghubungi Kementerian Luar Negeri dan mengajukan protes atas tindakan yang dinilai sangat arogan.
Kedutaan Besar China langsung memberikan tanggapan, mereka menolak kapal nelayannya masuk ke Indonesia, melainkan masih di Laut China Selatan, wilayah yang masuk ke dalam klaim negaranya. Tak hanya itu, mereka juga minta agar Indonesia melepas kedelapan WN China yang ditangkap.
Situasi tersebut memanaskan hubungan Indonesia dan China. Apalagi, kedua negara memiliki hubungan yang sangat mesra.
Seperti apa sebenarnya kekuatan Indonesia jika berhadapan dengan AL China?
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut, atau disingkat TNI AL memiliki tugas yang amat berat. Mereka harus mengamankan 3.544.743,9 kilometer persegi lautan Indonesia.
Untuk melakukannya, TNI AL memiliki 74 ribu personel aktif. Situs Global Firepower meyakini kekuatan laut Indonesia mencapai 221 kapal perang. Sayangnya, Indonesia belum memiliki kapal induk mengingat biaya operasionalnya yang sangat mahal.
Jumlah tersebut terdiri atas 2 kapal selam, 6 kapal frigat, 10 korvet, 16 korvet antikapal selam serta 21 kapal misil. Sementara, terdapat 51 kapal patroli, 12 kapal penyapu ranjau serta 4 kapal transport amfibi.
Di bawah laut, TNI AL mengandalkan dua kapal selam andalannya, yakni KRI Cakra (401) dan KRI Nanggala (402). Indonesia juga masih menunggu kedatangan kapal kelas Chang Bogo dari Korea Selatan.
Di permukaan laut, TNI AL memiliki kapal frigat buatan Belanda, yakni kelas Sigma yang diperkuat senjata jenis OTO Melara 76 mm, Oerlikon Millennium Gun system, VLS MICA SAM, Exocet MM40 Block III SSM dan triple torpedo tubes.
Sedangkan kelas Ahmad Yani diperkuat senjata OTO Melara 76 mm, twin Simbad SAM, C-802 SSM atau Yakhont SS-N-26 SSM serta triple Mk 32 torpedo launchers. Selain kapal, TNI AL juga mengoperasikan 55 pesawat.
Bagaimana dengan China?
sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren