Siapa pun yang akrab dengan orgasme akan tahu bahwa meskipun semua keributan yang ada tentang stimulasi fisik, aspek seks bisa menjadi sangat sulit. Dengan kata lain, mengetahui bagian tubuh mana yang untuk dirangsang itu berguna tapi bukan keseluruhan cerita. Stimulasi klitoris bukanlah segalanya. Lagipula, kemampuan perempuan untuk mencapai orgasme akhirnya tergantung pada apa yang terjadi di otaknya. Namun wanita jarang mengakui aspek PSIKOLOGIS dari seks. Jika dia ingin mencapai orgasme, pertama perlu tahu bagaimana menjadi cukup terangsang (baik secara mental dan fisik) agar stimulasi klitoris bisa menyebabkan orgasme.
Wanita sering berbicara tentang gairah seksual seperti ereksi atau orgasme, dalam hal ini, disebabkan murni oleh rangsangan fisik. Hal ini sebagian karena gairah seksual psikologis pria biasanya adalah bawaan. Wanita yang melakukan masturbasi tahu bahwa mereka harus mengambil pendekatan yang sangat berbeda untuk secara sadar membangkitkan gairah seksual dan orgasme.
Pria memikirkan seks lebih dari perempuan, tetapi pria hanya menggunakan fantasi untuk meningkatkan gairah ketika mereka terlibat dalam kegiatan seperti masturbasi sendiri, seks imajinatif atau seks dengan pasangan yang membosankan. Dalam keadaan yang lebih ideal (misalnya dengan mitra yang menakjubkan) laki-laki tidak perlu menggunakan fantasi. Fantasi lebih penting untuk gairah seksual wanita.
Gairah seksual yang benar berperan sebagai respon terhadap indera perempuan (penglihatan, penciuman, dan sentuhan) serta imajinasi perempuan (fantasi). Tubuh pasangan tidak menyebabkan gairah seksual wanita seperti halnya gambar pria telanjang selama masturbasi. Jadi, jika penglihatan kurang efektif dalam merangsang perempuan, masuk akal bahwa wanita harus menggunakan cara lain, seperti imajinasi, untuk menggantikan.
sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren