Adalah kesalahpahaman umum bahwa bahasa tubuh mirip dengan bahasa lisan atau tertulis – bahwa perilaku nonverbal tertentu memiliki makna tertentu. Komunikasi nonverbal sebenarnya jauh lebih halus dan kompleks. Selain itu, situasi banyak berpengaruh dalam menafsirkan isyarat nonverbal. Namun, beberapa isyarat nonverbal dapat menyebabkan respon tertentu pada diri sendiri atau orang lain. Berikut adalah lima yang paling menarik:
1. Postur kuat meningkatkan kepercayaan diri.
Penelitian telah menunjukkan bahwa menempatkan tubuh Anda dalam “postur kuat” dapat meningkatkan tingkat testosteron dan perasaan percaya diri.
2. Kekuatan tatapan mata.
Menatap seseorang dapat merupakan suatu “invasi”, mirip dengan melanggar ruang pribadi seseorang. Tatapan mata yang lama biasanya dianggap sebagai ancaman. Biasanya, ketika kita melakukan kontak mata dengan orang asing, sikap yang sopan adalah untuk berpaling. Namun, menahan tatapan sedikit lebih lama dari biasanya dapat dilihat sebagai menggoda. Bagi pecinta, frekuensi saling menatap dapat digunakan sebagai ukuran suka atau cinta.
3. Menyerang ruang pribadi seseorang menyebabkan gairah.
Kita semua membawa “gelembung” ruang pribadi di sekitar kita. Ketika seseorang masuk ke gelembung kita, kita merasakan gairah. Tentu saja, situasi akan menentukan bagaimana kita memandang gairah itu dan menyikapinya. Jika orang yang menyerang ruang kita menarik bagi kita, gairah dapat diartikan positif – keinginan, cinta, stimulasi. Jika orang itu mengancam atau tak dikenal, gairah dapat diartikan negatif – takut, terganggu, kemarahan.
4. Kekuatan halus dari sentuhan.
Studi di restoran menunjukkan bahwa pelayan yang memberi sentuhan ringan pada tamu menerima tips yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Menyentuh, jika dilakukan secara halus dan dengan cara non-invasif, bisa menandakan keinginan dan menciptakan respon positif pada orang lain.
5. Tersenyum, bahkan berpose tersenyum, akan membuat Anda merasa lebih bahagia.
Studi dari apa yang disebut “hipotesis umpan balik wajah” menunjukkan bahwa wajah tersenyum sebenarnya dapat memicu perasaan bahagia. Pergerakan otot wajah ketika Anda tersenyum terkait dengan pengalaman aktual kebahagiaan. Jadi tersenyumlah, dan Anda akan merasakan emosi yang lebih positif.
sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren