http://www.joscasino.com/
 www.joscasino.com

Ini 7 Fakta Kenapa Polisi di Kalimantan ini Nekat Potong Potong Anaknya Menggunakan Parang

1

Palingseru.com – Jabatan seperti polisi pada umumnya punya tanggung jawab untuk mengayomi dan mengamankan negara agar aman dan sejahtera. Namun tidak semua pria yang memiliki jabatan polisi bisa memiliki prilaku dan tanggung jawab yang baik. Ada sejumlah kabar terbaru jika salah satu polisi asal Kalimantan dikabarkan telah tega memutilasi anaknya sendiri.

Dia adalah Anggota satuan Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat, yang dikenal dengan nama Brigadir Petrus Bakus. Petrus dikabarkan tega membunuh secara tragis kedua anaknya, F (5) dan A (3) menjadi beberapa potong tubuh.

Dan setelah kasus ini diselidiki, ternyata ada sejumlah alasan kenapa Petrus tega memutilasi anak kandungnya itu. Seperti yang dilansir dari Merdeka.com, inilah dia 7 fakta yang [erlu kamu ketahui kenapa Brigadir Petrus ini nekat memutilasi anaknya menggunakan parang. Yuk, simak bersama :

1. Brigadir Petrus juga berniat Membunuh Sang Istri

Salah satu fakta yang perlu kamu ketahui dari aksi mutilasi Brigadir Petrus ini juga katanya Brigadir Petrus berniat untuk membunuh sang istrinya , Windri.

Dalam laporan Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto jika pada saat itu , sang istri terbangun dari tidurnya dan keluar kamar tiba – tiba melihat suaminya sedang membawa parang yang sudah berlumuran darah dan hendak menyerang istrinya.

Pada saat itu juga Windri mengaku terkejut dan baru mengetahui jika suaminya itu telah berhasil membunuh anaknya dengan parang tersebut. Windri juga sempat meminta waktu buat melihat kedua anaknya, namun ternyata anaknya sudah tak bernyawa dengan tubuh sudah dicincang oleh suaminya itu.

Saat melihat anaknya tewas mengenasnya , Windri pun mencari cara bagaimana bisa keluar dari rumah itu. Dan beruntungnya Windri sempat meminta diambilkan minum oleh suaminya sebelum di bunuh. Petrus pun ke dapur untuk mengambilkan minum dan pada saat itu juga Windri berusaha keluar rumah dan meminta tolong kepada warga asrama.

“Dikatakan oleh pelaku, kedua anaknya tersebut sudah meninggal. Lalu istrinya mencari cara agar pelaku tidak curiga, sehingga meminta kepada pelaku sebelum membunuhnya agar mengambilkan air terlebih dahulu,” ujar Arianto.

2. Usai Mutilasi 2 Anaknya , Petrus Nongkrong di Teras Rumah

Brigadir Petrus yang telah berhasil memutilasi kedua anaknya itu pun terlihat sempat nongkrong di depan teras rumahnya, di asrama Polres Melawi. Pada saat itu , si istri bernama Windri yang berhasil menyelamatkan diri keluar rumah dan meminta pertolongan dengan mendatangi rumah Brigadir Sukadi, rekan Petrus di kesatuan sama.

Dan pada saat itu , Petrus tidak tahu jika istrinya telah melaporkan kepada rekannya Sukadi. Dan pada saat Sukadi berhasil mendatangi Petrus, dia langsung menyerahkan diri dan mengaku sudah membersihkan jenazah anaknya yang berhasil dimutilasi itu. Ketika itu juga ada Kasat intelkam dan Kapolsek yang juga berhasil mengecek rumah Petrus.

“Petrus bilang ke Pak Sukadi, ‘sudah saya bersihkan bang. Saya menyerahkan diri. Kasat intelkam dan Kapolsek Menukung mengecek rumah Petrus, dan sedang duduk dengan Pak Sukadi. Kasat intel bertanya kepada Petrus, Petrus mengaku telah membunuh dua anaknya,” ujar sumber itu.

Petrus kini sudah diamankan di markas Polres Melawi.

3. Sebelum Mutilasi , Petrus Sempat Memandikan Kedua Korban

Setelah Petrus berhasil diamankan pihak kepolisian, sang Istri Windri pun berani menceritakan kejadian tersebut. Windri mengatakan jika sebelum memutilasi kedua anaknya , Petrus sempat memandikan kedua anaknya yang berinisial F (5) dan A (3).

Windri juga mengatakan jika akhir – akhir ini  Petrus suka berubah sikap menjadi temperamen dan mudah marah. Bahkan pelaku mengaku sempat mendapat bisikan gaib.

Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto  mengatakan jika Petrus akhir – akhir ini sering bercerita sendiri seperti mendapatkan bisikan dari mahluk gaib.

“Sejak seminggu ini suaminya sering marah-marah sendiri di rumah seperti ada makhluk halus yang mendatangi, dan bercerita sering mendapat bisikan,” kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto berdasarkan kesaksian istri pelaku, Windri, Jumat (26/2).

4. Petrus Mutilasi 2 Anaknya Kandungnya yang sedang Tidur

Brigadir Petrus asal Melawi ini dikabarkan telah memutilasi 2 anak kandungnya yang pada saat itu tengah tidur di  asrama Polres Melawi, Gang Darul Falah, Desa Paal, Kecamatan Nanga Pinoh, Melawi.

Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Arianto mengatakan jika aksi gila yang dilakukan Petrus itu di duga akibat bisikan mahluk gaib karena akhir – akhir ini Petrus sering berbicara sendiri , mudah marah dan menjadi temperamen. Selain berhasil memutilasi kedua anak kandungnya F (5) dan A (3) , Petrus juga berniat membunuh istrinya.

“Saat bertemu dengan Windri, Petrus memegang parang berlumuran darah. Dia (Petrus) mengancam juga akan membunuh istrinya,” ucap Arianto.

5. Petrus Kerap Marah – Marah Gak Jelas Sejak Usia 4 Tahun

Sang Istri Brigadir Petrus yang bernama Windri  ini mengaku, sikap Petrus yang kerap marah-marah sendiri sudah terjadi sejak umur 4 tahun.

Dalam keterangan Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Arianto, mengatakan jika setelah marah-marah Petrus merasakan seluruh badannya kedinginan seperti kedatangan mahluk halus.

“Dari cerita istrinya, Petrus suka marah-marah sendiri seperti kedatangan makhluk halus dan dapat bisikan itu, sudah sejak usia pelaku (Petrus Bakus) umur 4 tahun. Badannya Petrus juga sering kedinginan kalau sudah seperti itu (marah-marah sendiri),” ungkap Arianto.

Dugaan awal kenapa Petrus tega memutilasi kedua anak kadungnya ini di duga menderita penyakit gangguan kejiwaan di saraf otaknya berupa Schizophrenia.

6. Petrus Mutilasi 2 Anaknya Untuk dipersembahkan kepada Tuhan

Anggota Satuan Intelkam Polres Melawi, Brigadir Petrus Bakus memutilasi kedua anaknya, F (5) dan A (3) dan saat dirinya berhasil diamankan pihak kepolisian , dia mengaku tak ada rasa menyesal. Bahkan petrus mengatakan jika anaknya yang telah dimutilasi itu akan dipersembahkan kepada Tuhan atas dasar bisikan mahluk tak kasat mata.

“Dia melakukan pembunuhan anak-anaknya dengan sadar dan tidak menyesal, karena ada bisikan yang memerintahkan, untuk persembahan kepada Tuhan. Ia tidak menyesal karena anaknya sudah kembali ke surga, dan menganggap anaknya sudah menyatu dengan dirinya,” kata Kapolda Kalimantan barat Brigjen Pol Arief Sulistyanto eksklusif.

7. Saat Diperiksa , Petrus Meracau dan Tak Kenal Atasan

Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto mengatakan jika kedua korban mutilasi F dan A itu sedang diperiksa oleh sejumlah dokter forensik. Arief menambahkan, tersangka sudah ditahan di Polres Melawi dan kini sedang dilakukan penyidikan.

“Kedua mayat sedang diperiksa oleh dokter forensik. Secara fisik sehat tetapi kondisi bicaranya seperti orang meracau, tidak mengenal Kapolres dan Kasatnya. Tim penyidik Polda Kalbar dan Polres setempat sudah melakukan olah TKP, serta melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” ungkap Arief.

Nah, itulah dia ketujuh fakta kenapa polisi di Kalimantan nekat mutilasi anaknya dengan parang.



Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed



sebuah portal berita mulai dari berita Indonesia hingga dunia, gosip hot selebriti, resensi film dan musik, dan berbagai artikel menarik
via Situs Hiburan Terkeren
 www.joscasino.com